Tantangan dan peluang dalam implementasi peran kesehatan masyarakat di negara berkembang memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Kesehatan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan negara, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya.”
Salah satu tantangan utama dalam implementasi peran kesehatan masyarakat di negara berkembang adalah kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai. Menurut data dari WHO, hanya 38% negara berkembang yang memiliki fasilitas kesehatan yang memadai untuk melayani masyarakat. Hal ini menjadi peluang bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur kesehatan.
Selain itu, peran kesehatan masyarakat juga seringkali terabaikan dalam pembangunan negara. Menurut Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, “Kesehatan masyarakat harus diberikan prioritas yang tinggi dalam pembangunan negara, karena kesehatan masyarakat merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.”
Namun, meskipun ada banyak tantangan dalam implementasi peran kesehatan masyarakat di negara berkembang, ada juga peluang yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah meningkatkan kerjasama antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit. Menurut Prof. Dr. Hasbullah Thabrany, pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, “Kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat akan mempercepat pencapaian tujuan kesehatan masyarakat di negara berkembang.”
Dengan adanya kerjasama yang baik dan investasi yang cukup dalam infrastruktur kesehatan, tantangan dalam implementasi peran kesehatan masyarakat di negara berkembang bisa diatasi. Sehingga, kesehatan masyarakat bisa menjadi prioritas utama dalam pembangunan negara untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.