Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami tekanan akademik yang tinggi. Tekanan ini seringkali dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki strategi menjaga kesehatan mental di tengah tekanan akademik yang mereka alami.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan melakukan self-care yang baik. Menurut psikolog klinis, Dr. Yustina Saleh, self-care merupakan upaya untuk merawat diri sendiri secara holistik, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. “Mahasiswa perlu menyadari pentingnya self-care sebagai bagian dari menjaga kesehatan mental mereka di tengah tekanan akademik yang ada,” ujarnya.
Selain itu, penting juga bagi mahasiswa untuk memiliki dukungan sosial yang kuat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Liana Winata, seorang ahli psikologi pendidikan, memiliki dukungan sosial yang baik dapat membantu mahasiswa mengatasi stres akademik dan menjaga kesehatan mental mereka. “Mahasiswa perlu berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan juga mencari dukungan dari keluarga dan dosen agar dapat menghadapi tekanan akademik dengan lebih baik,” kata Dr. Liana.
Tak hanya itu, penting pula bagi mahasiswa untuk memiliki waktu istirahat yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat. “Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur dapat membantu mahasiswa menjaga kesehatan mental mereka di tengah kesibukan akademik,” kata Prof. Dr. Budi Santoso, seorang ahli gizi.
Dengan menerapkan strategi menjaga kesehatan mental di tengah tekanan akademik, diharapkan mahasiswa dapat tetap sehat secara fisik dan mental selama menjalani masa perkuliahan. Sehingga, mereka dapat meraih prestasi akademik yang baik tanpa harus mengorbankan kesehatan mental mereka.