Bagaimana lingkungan mempengaruhi kesehatan mental merupakan topik yang semakin mendapat perhatian penting, terutama di Indonesia. Lingkungan tempat seseorang tinggal dan bekerja dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan mental mereka.

Menurut Profesor Harry Minas, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Melbourne, lingkungan yang buruk dapat menyebabkan stres kronis dan berkontribusi pada timbulnya gangguan mental. “Faktor-faktor seperti kemacetan, polusi udara, dan kurangnya ruang terbuka hijau dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang,” ujarnya.

Di Indonesia, kondisi lingkungan yang kurang baik seperti tingginya tingkat polusi udara di Jakarta dan masalah sampah plastik di berbagai kota besar telah menjadi perhatian serius. Menurut Dr. Nova Riyanti Yusuf, seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia, lingkungan yang kotor dan tidak sehat dapat menyebabkan rasa tidak aman dan ketidaknyamanan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Namun, bukan hanya lingkungan fisik yang berperan dalam mempengaruhi kesehatan mental. Lingkungan sosial juga memiliki peran yang penting. “Stigma terhadap gangguan mental dan kurangnya dukungan sosial dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang,” kata Dr. Aida Vitayala Sari, seorang psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Dr. Cipto Mangunkusumo.

Untuk mengatasi dampak negatif lingkungan terhadap kesehatan mental, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas lingkungan, sedangkan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat bagi kesejahteraan mental.

Dengan memperhatikan bagaimana lingkungan mempengaruhi kesehatan mental, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih baik dan mendukung bagi kesejahteraan mental masyarakat Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Profesor Minas, “Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang perlu dilindungi dan dijunjung tinggi.”