Tantangan kesehatan mental remaja di era digital kini menjadi perhatian utama bagi banyak orang. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan penggunaan media sosial, remaja menjadi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan mental.
Menurut Dr. Anak Agung Sagung Mas Ratu Raka, seorang psikiater anak di Jakarta, “Tantangan kesehatan mental remaja di era digital sangat kompleks karena remaja saat ini terpapar oleh berbagai informasi dan tekanan yang tidak pernah ada sebelumnya.” Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan pada remaja.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan tantangan kesehatan mental remaja di era digital adalah penggunaan media sosial secara berlebihan. Menurut data dari Asosiasi Psikologi Amerika, remaja yang menghabiskan lebih dari 5 jam sehari di media sosial memiliki risiko 71% lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan.
Selain itu, tekanan dari lingkungan sekitar juga turut berperan dalam meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada remaja. Menurut Prof. dr. Tjhin Wiguna, seorang pakar psikiatri anak dari RSCM Jakarta, “Tantangan kesehatan mental remaja di era digital tidak hanya datang dari media sosial, tetapi juga dari tekanan akademik, keluarga, dan teman-teman sebaya.”
Untuk mengatasi tantangan kesehatan mental remaja di era digital, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan dukungan dan pemahaman kepada remaja. Dr. Anak Agung Sagung Mas Ratu Raka menambahkan, “Komunikasi terbuka dan pendekatan yang empatik dapat membantu remaja mengatasi masalah kesehatan mental mereka.”
Dengan kesadaran akan tantangan kesehatan mental remaja di era digital, diharapkan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi generasi muda. Seperti yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia.”